Senin, 24 Juni 2013

Kasih Karunia


Ibadah Raya Pagi GMS Balikpapan, 23 Juni 2013
Words of God by Ps. Peter Kaonang

Kasih Karunia

Lukas 13:6-9
(6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. (7) Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, (9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Kisah di atas sungguh aneh karena Pemilik kebun anggur membiarkan pohon ara tumbuh di kebunnya. Buah anggur bisa dijual dengan harga yang mahal sedangkan buah ara merupakan buah pasaran yang tidak mempunyai nilai yang tinggi.
Pemilik kebun anggur ini mengijinkan sesuatu yang tidak berharga tumbuh di kebun anggurnya yang berharga.
Seperti inilah HATI BAPA yang sesungguhnya. Kita yang tidak berharga diambil dan diselamatkan oleh Anugerahnya.
Pemilik kebun anggur itu masih memberikan waktu dan kesempatan agar pohon ara ini bisa berbuah.
Ini adalah kasih karunia yang diberikan oleh Pemilik kebun anggur kepada pohon ara ini.
Ini adalah gambaran bahwa Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk menebus semua waktu yang telah kita sia-siakan sehingga kita bisa berbuah.
Mari kita tebus semua itu, mari kita lakukan sesuatu yang menyenangkan Hati Tuhan dan mari kita hasilkan karya terbaik unruk Tuhan.

Kasih karunia itu tidak perlu dicari tetapi kasih karunia itulah yang mencari kita.
Contoh kasih karunia ialah kisah Raja Daud yang menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset (anak dari Yonatan sahabat terbaik Daud).
2 Samuel 9:1-13

Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba Mefiboset.
Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.

Sebenarnya Mefiboset sangat tidak layak utuk menerima kasih karunia dari Raja Daud karena ia adalah keturunan dari Raja Saul yang telah dikalahkan oleh Raja Daud.
Hukum perang waktu itu seluruh keturunan Raja yang telah dikalahkan harus ditumpas sampai habis agar tidak menimbulkan pemberontakan dikemudian hari.
Tetapi Raja Daud tidak melakukannya karena ia ingat akan perjanjiannya dengan Yonatan sahabatnya untuk selalu memperhatikan keturunannya.
Apa yang dilakukan Daud ini adalah gambaran dari apa yang dilakukan oleh Bapa dalam kehidupan kita.
Kita yang tidak layak telah dilayakkan dengan darah Anak Domba, yaitu Yesus Kristus.
Kalau kita telah menerima kasih karunia Tuhan, maka jangan sia-siakan kasih karunia tersebut. Kita harus menghargai setiap waktu yang telah Tuhan anugerahkan dalam hidup kita karena kita tahu kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan.

Pergunakan waktu yang ada untuk menghasilkan karya terbaik bagi TUHAN YESUS ^_^
GOD BLESS

By Tety



Tidak ada komentar:

Posting Komentar