Jumat, 20 April 2012

Sebuah Pengorbanan

Sebuah Pengorbanan

Kesaksian dan kisah hidup Nick Vujicic

Kesaksian dan kisah hidup Nick Vujicic

ARTI SEBUAH KESEMPURNAAN

ARTI SEBUAH KESEMPURNAAN

Kisah : Michelle Price

Kisah : Michelle Price

Liu Wei, pemenang China’s Got Talent

Liu Wei, pemenang China’s Got Talent

Kisah : Francis Jane Crosby

Kisah : Francis Jane Crosby

Bermimpi...

CERITA yang MENGINSPIRASI: Bermimpi...: Ada seorang gadis kecil berdiri di pinggir keramaian selagi ayahnya memberikan suatu kesaksian tentang apa yang telah diperbuat Tuhan Yesus ...

Sindrom Mesias

CERITA yang MENGINSPIRASI: Sindrom Mesias: Sedangkan siapa saja yang merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga (Matius 18:4) -----...

Kuasa Kasih

CERITA yang MENGINSPIRASI: Kuasa Kasih: kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih... - I Tesalonika 3:12 Hal-hal paling baik dan paling indah di...

BERSIAP MENGHADAPI KEHILANGAN

CERITA yang MENGINSPIRASI: BERSIAP MENGHADAPI KEHILANGAN: Bila Anda siap MENDAPATKAN, sudahkan Anda juga siap KEHILANGAN ? Memang, ada beragam cara menyikapi kehilangan. Dari mulai marah-marah, men...

DAFTAR TELEPON TUHAN

CERITA yang MENGINSPIRASI: DAFTAR TELEPON TUHAN: BAGAIMANA KALAU ALLAH PUNYA "ANSWERING MACHINE?" (DAFTAR TELEPON TUHAN) Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini: "Terima k...

Good Story

CERITA yang MENGINSPIRASI: Good Story: Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka. Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang bai...

Surat untuk Mama

CERITA yang MENGINSPIRASI: Surat untuk Mama: Sally bergegas menemui dokter bedah yang baru saja keluar dari kamar operasi. Dia bertanya "Bagaimana keadaan anak laki-laki saya? Apakah d...

Tuhan Yesus vs Lucifier

CERITA yang MENGINSPIRASI: Tuhan Yesus vs Lucifier: Sebelumnya mari kita lihat kesaksian Kisah Ratu Lucifer (kesaksian). Rina adalah bekas ratu yang telah insaf, 3 tahun yang lalu ia menjadi p...

Kasih yang Paling Besar

CERITA yang MENGINSPIRASI: Kasih yang Paling Besar: Suatu pagi yang sunyi di Korea, di suatu desa kecil, ada sebuah bangunan kayu mungil yang atapnya ditutupi oleh seng-seng. Itu adalah rumah ...

Father's Love

CERITA yang MENGINSPIRASI: Father's Love: Diambil dari sebuah kisah nyata di Amerika Serikat, dan sebuah kisah nyata dalam kehidupan kita. Adalah seorang muda yang taat berdoa yang ...

Kisah Tiga Pohon

CERITA yang MENGINSPIRASI: Kisah Tiga Pohon: Dipakai Tuhan, rencana Tuhan Suatu kali peristiwa ada tiga pohon di atas sebuah bukit dalam sebuah hutan. Mereka sedang berbincang-bincang ...

Departemen di Surga

CERITA yang MENGINSPIRASI: Departemen di Surga: Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu r...

SYARAT BERDOA

CERITA yang MENGINSPIRASI: SYARAT BERDOA: a. Iman. Pernahkan saudara perhatikan cara Yesus berkata kepada orang yang datang kepadaNya untuk mohon bantuanNya.”Apakah kamu percaya Aku ...

A Little Lesson about Life

CERITA yang MENGINSPIRASI: A Little Lesson about Life: Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika...

Gantung Diri

CERITA yang MENGINSPIRASI: CERITA SEDIH: Beberapa tahun yg lalu, seorang gadis 15 tahun bernama Lisa Marie meninggal gantung diri di rumahnya. Dia seorang gadis manis dan tinggal di...

Resep Pacaran Anak Tuhan

CERITA yang MENGINSPIRASI: Resep Pacaran Anak Tuhan: Mau tau resep pacaran anak Tuhan???? Bahan untuk DASAR * 1 pak Kasih Kristus * 1 mangkuk besar Firman Allah * 1 pak Doa Bahan untuk ISI ...

MEMIKUL SALIB

 MEMIKUL SALIB: Ada 3 orang; A, B ,dan C di beri tugas oleh Tuhan untuk memikul salib yang sama besar dan sangat berat menuju puncak sebuah bukit. Di sana T...

3 MACAM KUTUK

CERITA yang MENGINSPIRASI: 3 MACAM KUTUK: 3 MACAM KUTUK Terkadang kita berpikir mengapa kok hidupku menderita terus??selalu dirundung kegagalan?ada penyakit turun temurun?dan ga ada...

Tokoh2 Penting dalam Sejarah

BEBERAPA TOKOH PENTING DALAM DOA SEPANJANG SEJARAH MISI
 
Doa tidak hanya dianggap penting dalam Alkitab, tetapi juga sepanjang sejarah gereja. Kalau kita menyelidiki sejarah, maka kita bisa menemukan banyak hamba Tuhan yang sungguh-sungguh berdoa dan berhasil dalam pelayanan mereka.
Sebagai contoh adalah MARTIN LUTHER. Dia mengatakan, "Jikalau saya gagal untuk mengasingkan waktu dua jam untuk berdoa setiap pagi, maka iblis mendapat kemenangan sepanjang hari. Saya mempunyai banyak sekali pekerjaan, sehingga saya tidak dapat memulainya sebelum mengasingkan waktu tiga jam dalam doa setiap hari." Ia mempunyai semboyan, "Ia yang telah berdoa dengan baik, sudah belajar dengan baik."
Pada waktu lima orang siswa SMU bertemu di Kota Halle di Jerman untuk berdoa dan membaca firman Tuhan bersama-sama, persekutuan ini menjadi benih bagi gerakan MISI MONROVIA yang begitu penting dalam sejarah misi.
Sesudah CHARLES dan JOHN WESLEY dengan beberapa mahasiswa yang lain membuka persekutuan doa, membaca firman Tuhan bersama-sama, dan saling mendoakan, supaya mereka dipakai lebih efektif bagi Kerajaan Allah di dunia ini, Tuhan menanamkan kerinduan di dalam hati mereka untuk memberitakan Injil di antara orang Indian di Amerika. Ini menjadi permulaan gerakan metodis, yang sekarang tersebar di seluruh dunia.
Pada mulanya WILLIAM CAREY, seorang tukang sepatu dari Inggris yang bertobat, sering mengikuti persekutuan doa. Dia sepakat dengan beberapa temannya untuk sungguh-sungguh mendoakan bangsa-bangsa yang belum mendengar Injil. Akhirnya dia berjanji, "Saya bersedia untuk pergi ke tempat orang kafir yang belum beragama dan yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, jikalau kalian setia mendoakan saya." Kelima temannya berjanji mendukung Carey dalam doa seumur hidup mereka. Itulah sebabnya Carey pergi ke India dan membawa Injil ke sana. Sesudah itu ia dan timnya di Serampore College menerjemahkan dan membantu/supervisi proses penerjemahan Alkitab ke dalam 36 bahasa. Teman doanya yang paling setia adalah adik perempuannya yang lumpuh yang tidak bisa ke luar dari tempat tidur. Bertahun-tahun dia dengan setia dan berjasa mendoakan kakaknya, sehingga Injil bisa diberitakan di Asia.
Pada tahun 1881, DWIGHT L. MOODY, seorang penginjil Amerika datang ke Inggris dan mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) besar-besaran di sana. Banyak mahasiswa yang bertobat. Ada tujuh orang mahasiswa yang sangat pandai bertobat serta dipanggil Tuhan untuk melayani sebagai Misionaris. Mereka bergabung di bawah Yayasan Hudson Taylor di RRC. Salah satu di antara mereka adalah seorang olahragawan yang terkenal di Inggris bernama C.T. Studd. Pertama-tama Studd melayani di RRC, setelah itu di India dan seterusnya, dengan yayasannya sendiri ia melayani di negara Afrika. Dan masih banyak contoh yang lain.
Pernah ada LIMA MAHASISWA di Amerika Serikat yang bertemu dua kali seminggu di pinggir sungai untuk berdoa. Pada suatu hari mereka lari dan masuk ke dalam suatu gudang supaya tidak kehujanan. Pada waktu hujan turun sangat lebat, mereka menyerahkan kehidupan mereka bagi misi sedunia kepada Tuhan. Salah satu di antara mereka adalah ADONIRAM JUDSON yang akhirnya menjadi misionaris di Burma (Myanmar). Kesuksesan Dr. Judson dalam pekerjaan Tuhan sebagai utusan Injil bersumber pada kenyataan bahwa ia menyediakan waktu untuk berdoa. Dia sendiri menjelaskan kepada jemaatnya pada waktu ditanya mengenai hal ini:
"Aturlah urusan-urusan Saudara sedemikian rupa, sehingga dengan mudah Saudara dapat menyisihkan waktu dua atau tiga jam setiap hari, bukan saja untuk latihan-latihan kebaktian pribadi, tetapi khususnya untuk berdoa secara rahasia dan bersekutu dengan Allah. Dalam persekutuan pribadi dengan-Nya dalam bilik doa pribadi Saudara. Mulailah setiap hari dengan bangun sesudah tengah malam, dan lakukanlah kebaktian pribadi di tengah-tengah kegelapan dan kesunyian malam hari. Selanjutnya pada jam sembilan malam, sediakan waktu juga untuk berdoa. Bersikaplah tegas dalam hal ini untuk kepentingan Tuhan. Sadarilah bahwa waktu sekarang adalah singkat, dan kiranya pekerjaan dan kunjungan-kunjungan jangan merampas Saudara dari Tuhan."
Dengan kebiasaan ini Dr. Judson membangun suatu kerajaan bagi Kristus dengan meletakkan dasarnya dari Allah, sebagai granit yang kekal di hati Burma (Myanmar). Dia berhasil dengan baik, dan dia merupakan seorang dari sedikit orang yang telah memberi kesan kepada dunia tentang kemahakuasaan Kristus. Banyak orang yang mempunyai karunia dan bakat yang lebih besar dan lebih terdidik daripada dia, tetapi tidak memberi kesan seperti Judson. Pekerjaan rohani mereka sama seperti jejak-jejak di atas pasir yang segera hilang, akan tetapi pekerjaan Judson terukir pada hati orang yang amat keras.
50 tahun sesudah Judson dan teman-temannya berdoa di gudang di pinggir sungai di Amerika, ada seorang pemuda lain bernama WISHARD yang berdoa di tempat yang sama. Dan dia berkata, "Tuhan, saya bersedia untuk melayani Tuhan di mana-mana. Tempatkan saya di mana saya bisa dipakai secara efektif bagi kerajaan Allah." Dan Tuhan memakai pemuda ini untuk menanam pikiran misi di kalangan-kalangan CVMJ dan di persekutuan-persekutuan doa di universitas-universitas. Banyak mahasiswa melalui pemuda ini terpanggil untuk menjadi misionaris.
Pada tahun 1888 ada 250 ORANG MAHASISWA yang bertemu selama satu bulan pada Konferensi Misi di bawah pimpinan Dwight L. Moody di Amerika Serikat. Banyak di antara mereka berdoa semalam suntuk, dan hampir 100 orang mahasiswa menyerahkan diri bagi pelayanan misi sedunia. Mereka mengatakan, "Semua orang harus pergi kepada semua bangsa." Tujuan mereka adalah untuk mencapai dunia ini dengan Injil dalam generasi mereka. Sampai tahun 1945 lebih dari 20.000 misionaris diutus dari Amerika (referensi: Paul Wagner, "ein Herz fuer Weltmission" [Stuttgart, Jerman, 1985] 34-37).
Memang jelas sekali bahwa para hamba Tuhan ini dipakai oleh Tuhan. Allah menciptakan mereka dengan karunia untuk berdoa. Inilah tujuan Allah, yaitu manusia yang berdoa. Barangsiapa sudah lahir baru dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, dia juga menerima Roh Kudus. Roh Kudus ini mengajar manusia untuk berdoa. Ada yang berdoa lama selesai, ada juga yang berdoa sering tetapi singkat. Yang penting adalah bahwa setiap anak Tuhan harus berdoa. Tanpa doa, Jemaat Tuhan tidak bisa berhasil mengalahkan dunia ini dan tidak bisa memberitakan Injil. Kita perlu mempunyai prioritas yang jelas dan sesuai dengan Alkitab. Mari kita meniru para misionaris dan mulai berdoa dengan sungguh-sungguh. Martin Luther mengatakan, "Pekerjaan orang Kristen adalah berdoa, seperti seorang tukang sepatu yang membuat sepatu dan seorang penjahit yang menjahit baju, demikianlah seorang Kristen diperintahkan untuk berdoa." (referensi: Peter Meier dan John Hyde, "der Beter" [Beatenberg, Swiss, 1977] 55). 

Diedit dari sumber:
Judul Buku : Doa dan Misi
Judul Artikel: Beberapa Tokoh Penting dlm Doa Sepanjang Sejarah Misi
Penulis : Dr. Veronika J. Elbers
Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 2001
Halaman : 16 - 21

Merebut Kota di Korea

Merebut Kota di Korea
oleh: Pdt. Paul Yonggi Cho

 
Bab ini cukup singkat tetapi bermanfaat untuk dibaca karena ditulis oleh David Yonggi Cho, pendeta dari gereja terbesar di dunia. Kapan pun dia menceritakan sejarah bagaimana Gereja Yoido Full Gospel, di Korea, yang keanggotaannya bertumbuh hingga berjumlah lebih dari 600.000 orang {Cat. Red.: Jemaat Gereja Yoido Full Gospel telah berkembang menjadi lebih dari 800.000 orang pada tahun 2000.], maka hal pertama dan paling utama yang ia sangat tekankan adalah tentang dinamika rohani dari pelayanannya. Di dalam bab ini, Cho menekankan pentingnya doa, pengorbanan, serta kekudusan dalam memenangkan sebuah kota bagi Allah.
"Kita sedang hidup di ambang peristiwa bersejarah yang penting di dalam sejarah gereja. Karena alasan inilah, saya selalu menganggap diri saya benar-benar beruntung bisa melayani Allah di saat-saat kritis ini. Di hari-hari terakhir ini, Allah sedang bergerak dengan dasyat melalui Roh Kudus-Nya dan memerintahkan kepada kita untuk bangkit, menyeberang, ikut bergumul, serta memenangkan kota bagi Allah. Allah sedang membangkitkan orang-orang kudus-Nya yang besar untuk menggenapi rencana-Nya di dalam generasi kita."
"Pelayanan saya dimulai dengan usaha memenangkan kota. Ketika saya pertama kali menjadi pioner dalam gereja saya, tidak ada seorangpun yang mau datang ke kebaktian di tenda tentara kami yang sudah tua serta robek-robek oleh karena tekanan kuasa gelap yang begitu kuat atas desa tersebut. Kunci untuk melepaskan ikatan tersebut adalah ketika diusirnya kuasa iblis dari seorang wanita yang telah terbaring lumpuh selama tujuh tahun. Setelah berdoa berbulan-bulan, dan ketika iblis yang menguasai wanita tersebut diusir keluar dan dia mengalami kesembuhan, gereja kami berkembang dengan luar biasa. Langit di atas desa tersebut telah terbuka dan berkat Allah mulai dicurahkan. Saat ini, Gereja Yoido Full Gospel masih terus bertumbuh. Gereja kami sekarang beranggotakan 600.000 orang, dan kami sedang bergerak maju pada sasaran kami, yakni satu juta orang anggota pada tahun 1992. Saat ini target ini sedang mulai dicapai."
"Pertumbuhan gereja kami dan pertumbuhan ke-Kristenan di seluruh negara Korea tidak terjadi secara kebetulan. Pertumbuhan tersebut terjadi melalui doa yang kuat, keras, dan sungguh-sungguh. Sebagaimana yang sudah dikatakan oleh Yesus di dalam Matius 11:12, '... Kerajaan Sorga diserang dan orang yang menyerangnya mencoba menguasainya'. Contohnya, di gereja Yoido Full Gospel, kami menyelenggarakan persekutuan doa semalam suntuk tiap malam, dan orang-orang yang hadir jumlahnya ribuan. Setiap Jumat malam, lebih dari lima belas ribu oramg bergandengan tangan dan bersatu hati berdoa agar kerajaan Allah datang. Di bukit doa, setiap harinya setidaknya tiga ribu orang berdoa, berpuasa, dan melayani Tuhan kapan saja. Secara keseluruhan, setiap tahunnya satu setengah juta orang datang ke sana dan berdoa. Ini tidak hanya terbatas bagi gereja kami saja; di seluruh Korea Selatan orang Kristen berdoa di sana. Salah satu ciri yang unik di Korea adalah bahwa jutaan orang setiap pagi pukul 05.30 berkumpul untuk berdoa, tidak memperdulikan hujan, angin, atau salju."
"Pengorbanan yang besar diberikan oleh gereja Korea. Sesungguhnya, gereja Tuhan memang mengalami aniaya kekerasan. Suatu sejarah panjang tentang penganiayaan terhadap orang-orang Kristen oleh orang-orang Komunis dan oleh tentara pendudukan Jepang pernah dialami oleh Korea. Salah satunya adalah dipasangnya altar Shinto oleh orang-orang Jepang di semua gereja Kristen. Polisi militer berjaga-jaga untuk memaksakan aturan yang mengharuskan semua orang Kristen untuk membungkuk terlebih dahulu di depan altar berhala sebelum mereka masuk ke dalam gereja untuk menyembah Allah Yang Maha Kuasa. Mereka yang menolak untuk melakukan hal itu dipenjarakan dan dihukum berat, serta banyak sekali para hamba Tuhan yang dihukum mati oleh tentara Jepang. Banyak gereja dan secara bersama-sama memutuskan untuk menentang ketidakadilan ini. Banyak gereja yang bertindak seperti ini ditutup, dengan wanita serta anak-anak ada di dalamnya, kemudian dibakar sampai musnah oleh karena penolakan mereka untuk menyembah berhala. Sampai sekarang ini pun diperlukan pengorbanan yang besar untuk menjadi seorang Kristen di Korea. Orang-orang percaya merupakan kelompok minoritas. Tetapi sekarang, karena 'Darah orang-orang yang mati syahid adalah benih jemaat', kami menghitung, paling tidak seperempat bagian dari bangsa kami menjadi orang percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus."
"Akhirnya, sepatah kata nasihat. Adalah hal yang penting bagi mereka yang dipanggil untuk terlibat di dalam peperangan rohani untuk menyucikan serta menguduskan diri mereka, karena Dia adalah Allah yang kudus. banyak orang yang telah mengusir setan, yang telah bernubuat, dan yang telah melakukan mujizat-mujizat demi nama-Nya mungkin mendapat pernyataan Allah ini, 'Aku tidak pernah mengenal kamu. Enyahlah daripada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!' Iblis telah masuk ke dalam gereja dan menimbulkan ketidakadilan, kejahatan dan ketidakbenaran di tengah-tengah kita."
"Sesuatu yang membuat hati saya hancur ketika menyaksikan banyak rekan sekerja yang bekerja untuk kerajaan Allah jatuh dan dipermalukan. Seperti ketujuh orang anak Skewa, roh jahat itu menerpa mereka, menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Tanpa kesucian dan kekudusan, tanpa pengorbanan yang besar, dan tanpa kehidupan doa yang sungguh-sungguh, akan banyak orang yang benar-benar terluka. Roh jahat itu mungkin menjawab, 'Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?'."
"Suatu perkara yang baik yang pernah diperingatkan kepada kita oleh Rasul Paulus, silakan baca Efesus 6:10-18". 

Diedit dari sumber:
Judul Buku : Roh-roh Territorial
Penulis : C. Peter Wagner
Judul Artikel: Merebut Kota di Korea
Penulis : Paul Yonggi Cho
Penerbit : Yayasan Pekabaran Injil Immanuel, Jakarta, 1994
Halaman : 127 - 130

Kisah Nyata dari Afrika

Sebuah Kisah Nyata dari Afrika

Pada tahun 1921, dua pasang suami istri dari Stockholm (Swedia), menjawab panggilan Allah untuk melayani misi penginjilan di Afrika. Kedua pasang suami istri ini menyerahkan hidupnya untuk mengabarkan Injil dalam suatu kebaktian pengutusan Injil. Mereka terbeban untuk melayani negara Belgian Kongo, yang sekarang bernama Zaire. Mereka adalah David & Svea Flood, serta Joel & Bertha Erickson.
Setelah tiba di Zaire, mereka melapor ke kantor Misi setempat. Lalu dengan menggunakan parang, mereka membuka jalan melalui hutan pedalaman yang dipenuhi nyamuk malaria. David dan Svea membawa anaknya David Jr. yang masih berumur 2 tahun. Dalam perjalanan, David Jr. terkena penyakit malaria. Namun mereka pantang menyerah dan rela mati untuk Pekerjaan Injil. Tiba di tengah hutan, mereka menemukan sebuah desa di pedalaman. Namun penduduk desa ini tidak mengijinkan mereka memasuki desanya. "Tak boleh ada orang kulit putih yang boleh masuk ke desa. Dewa-dewa kami akan marah," demikian kata penduduk desa itu.
Karena tidak menemukan desa lain, mereka akhirnya terpaksa tinggal di hutan dekat desa tersebut. Setelah beberapa bulan tinggal di tempat itu, mereka menderita kesepian dan kekurangan gizi. Selain itu, mereka juga jarang mendapat kesempatan untuk berhubungan dengan penduduk desa. Setelah enam bulan berlalu, keluarga Erickson memutuskan untuk kembali ke kantor misi. Namun keluarga Flood memilih untuk tetap tinggal, apalagi karena saat itu Svea baru hamil dan sedang menderita malaria yang cukup buruk. Di samping itu David juga menginginkan agar anaknya lahir di Afrika dan ia sudah bertekad untuk memberikan hidupnya untuk melayani di tempat tersebut.
Selama beberapa bulan Svea mencoba bertahan melawan demamnya yang semakin memburuk. Namun di tengah keadaan seperti itu ia masih menyediakan waktunya untuk melakukan bimbingan rohani kepada seorang anak kecil penduduk asli dari desa tersebut. Dapat dikatakan anak kecil itu adalah satu-satunya hasil pelayanan Injil melalui keluarga Flood ini. Saat Svea melayaninya, anak kecil ini hanya tersenyum kepadanya. Penyakit malaria yang diderita Svea semakin memburuk sampai ia hanya bisa berbaring saja. Tapi bersyukur bayi perempuannya berhasil lahir dengan selamat tidak kurang suatu apa. Namun Svea tidak mampu bertahan. Seminggu kemudian keadaannya sangat buruk dan menjelang kepergiannya, ia berbisik kepada David, "Berikan nama Aina pada anak kita," lalu ia meninggal.
David amat sangat terpukul dengan kematian istrinya. Ia membuat peti mati buat Svea, lalu menguburkannya. Saat dia berdiri di samping kuburan, ia memandang pada anak laki-lakinya sambil mendengar tangis bayi perempuannya dari dalam gubuk yang terbuat dari lumpur. Timbul kekecewaan yang sangat dalam di hatinya. Dengan emosi yang tidak terkontrol David berseru, "Tuhan, mengapa Kau ijinkan hal ini terjadi? Bukankah kami datang kemari untuk memberikan hidup kami dan melayani Engkau?! Istriku yang cantik dan pandai, sekarang telah tiada. Anak sulungku kini baru berumur 3 tahun dan nyaris tidak terurus, apalagi si kecil yang baru lahir. Setahun lebih kami ada di hutan ini dan kami hanya memenangkan seorang anak kecil yang bahkan mungkin belum cukup memahami berita Injil yang kami ceritakan. Kau telah mengecewakan aku, Tuhan. Betapa sia-sianya hidupku!"
Kemudian David kembali ke kantor misi Afrika. Saat itu David bertemu lagi dengan keluarga Erickson. David berteriak dengan penuh kejengkelan: "Saya akan kembali ke Swedia! Saya tidak mampu lagi mengurus anak ini. Saya ingin titipkan bayi perempuanku kepadamu." Kemudian David memberikan Aina kepada keluarga Erickson untuk dibesarkan. Sepanjang perjalanan ke Stockholm, David Flood berdiri di atas dek kapal. Ia merasa sangat kesal kepada Allah. Ia menceritakan kepada semua orang tentang pengalaman pahitnya, bahwa ia telah mengorbankan segalanya tetapi berakhir dengan kekecewaan. Ia yakin bahwa ia sudah berlaku setia tetapi Tuhan membalas hal itu dengan cara tidak mempedulikannya.
Setelah tiba di Stockholm, David Flood memutuskan untuk memulai usaha di bidang import. Ia mengingatkan semua orang untuk tidak menyebut nama Tuhan didepannya. Jika mereka melakukan itu, segera ia naik pitam dan marah. David akhirnya terjatuh pada kebiasaan minum-minuman keras.
Tidak lama setelah David Flood meninggalkan Afrika, pasangan suami- istri Erikson yang merawat Aina meninggal karena diracun oleh kepala suku dari daerah dimana mereka layani. Selanjutnya si kecil Aina diasuh oleh Arthur & Anna Berg. Keluarga ini membawa Aina ke sebuah desa yang bernama Masisi, Utara Konggo. Di sana Aina dipanggil "Aggie". Si kecil Aggie segera belajar bahasa Swahili dan bermain dengan anak-anak Kongo. Pada saat-saat sendirian si Aggie sering bermain dengan khayalan. Ia sering membayangkan bahwa ia memiliki empat saudara laki-laki dan satu saudara perempuan, dan ia memberi nama kepada masing-masing saudara khayalannya. Kadang-kadang ia menyediakan meja untuk bercakap-cakap dengan saudara khayalannya. Dalam khayalannya ia melihat bahwa saudara perempuannya selalu memandang dirinya.
Keluarga Berg akhirnya kembali ke Amerika dan menetap di Minneapolis. Setelah dewasa, Aggie berusaha mencari ayahnya tapi sia-sia. Aggie menikah dengan Dewey Hurst, yang kemudian menjadi presiden dari sekolah Alkitab Northwest Bible College. Sampai saat itu Aggie tidak mengetahui bahwa ayahnya telah menikah lagi dengan adik Svea, yang tidak mengasihi Allah dan telah mempunyai anak lima, empat putra dan satu putri (tepat seperti khayalan Aggie).
Suatu ketika Sekolah Alkitab memberikan tiket pada Aggie dan suaminya untuk pergi ke Swedia. Ini merupakan kesempatan bagi Aggie untuk mencari ayahnya. Saat tiba di London, Aggie dan suaminya berjalan kaki di dekat Royal Albert Hall. Ditengah jalan mereka melihat ada suatu pertemuan penginjilan. Lalu mereka masuk dan mendengarkan seorang pengkotbah kulit hitam yang sedang bersaksi bahwa Tuhan sedang melakukan perkara besar di Zaire. Hati Aggie terperanjat. Setelah selesai acara ia mendekati pengkotbah itu dan bertanya, "Pernahkah anda mengetahui pasangan penginjil yang bernama David dan Svea Flood?" Pengkotbah kulit hitam ini menjawab, "Ya, Svea adalah orang yang membimbing saya kepada Tuhan waktu saya masih anak-anak. Mereka memiliki bayi perempuan tetapi saya tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang." Aggie segera berseru: "Sayalah bayi perempuan itu! Saya adalah Aggie - Aina!"
Mendengar seruan itu si Pengkotbah segera menggenggam tangan Aggie dan memeluk sambil menangis dengan sukacita. Aggie tidak percaya bahwa orang ini adalah bocah yang dilayani ibunya. Ia bertumbuh menjadi seorang penginjil yang melayani bangsanya dan pekerjaan Tuhan berkembang pesat dengan 110.000 orang Kristen, 32 Pos penginjilan, beberapa sekolah Alkitab dan sebuah rumah sakit dengan 120 tempat tidur.
Esok harinya Aggie meneruskan perjalanan ke Stockholm dan berita telah tersebar luas bahwa mereka akan datang. Setibanya di hotel ketiga saudaranya telah menunggu mereka di sana dan akhirnya Aggie mengetahui bahwa ia benar-benar memiliki saudara lima orang. Ia bertanya kepada mereka: "Dimana David kakakku ?" Mereka menunjuk seorang laki-laki yang duduk sendirian di lobi. David Jr. adalah pria yang nampak kering lesu dan berambut putih. Seperti ayahnya, iapun dipenuhi oleh kekecewaan, kepahitan dan hidup yang berantakan karena alkohol. Ketika Aggie bertanya tentang kabar ayahnya, David Jr. menjadi marah. Ternyata semua saudaranya membenci ayahnya dan sudah bertahun-tahun tidak membicarakan ayahnya. Lalu Aggie bertanya: "Bagaimana dengan saudaraku perempuan?" Tak lama kemudian saudara perempuannya datang ke hotel itu dan memeluk Aggie dan berkata: "Sepanjang hidupku aku telah merindukanmu. Biasanya aku membuka peta dunia dan menaruh sebuah mobil mainan yang berjalan di atasnya, seolah-olah aku sedang mengendarai mobil itu untuk mencarimu kemana- mana." Saudara perempuannya itu juga telah menjauhi ayahnya, tetapi ia berjanji untuk membantu Aggie mencari ayahnya.
Lalu mereka memasuki sebuah bangunan tidak terawat. Setelah mengetuk pintu datanglah seorang wanita dan mempersilahkan mereka masuk. Di dalam ruangan itu penuh dengan botol minuman, tapi di sudut ruangan nampak seorang terbaring di ranjang kecil, yaitu ayahnya yang dulunya seorang penginjil. Ia berumur 73 tahun dan menderita diabetes, stroke dan katarak yang menutupi kedua matanya. Aggie jatuh di sisinya dan menangis, "Ayah, aku adalah si kecil yang kau tinggalkan di Afrika." Sesaat orang tua itu menoleh dan memandangnya. Air mata membasahi matanya, lalu ia menjawab, "Aku tak pernah bermaksud membuangmu, aku hanya tidak mampu untuk mengasuhnya lagi." Aggie menjawab, "Tidak apa-apa, Ayah. Tuhan telah memelihara aku".
Tiba-tiba, wajah ayahnya menjadi gelap, "Tuhan tidak memeliharamu!" Ia mengamuk. "Ia telah menghancurkan seluruh keluarga kita! Ia membawa kita ke Afrika lalu meninggalkan kita. Tidak ada satupun hasil di sana. Semuanya sia-sia belaka!" Aggie kemudian menceritakan pertemuannya dengan seorang pengkotbah kulit hitam dan bagaimana perkembangan penginjilan di Zaire. Penginjil itulah si anak kecil yang dahulu pernah dilayani oleh ayah dan ibunya. "Sekarang semua orang mengenal anak kecil, si pengkotbah itu. Dan kisahnya telah dimuat di semua surat kabar." Saat itu Roh Kudus turun ke atas David Flood. Ia sadar dan tidak sanggup menahan air mata lalu bertobat. Tak lama setelah pertemuan itu David Flood meninggal, tetapi Allah telah memulihkan semuanya, kepahitan hatinya dan kekecewaannya.
Pesan ini ditujukan kepada semua orang yang merasa bahwa ia berhak untuk marah kepada Tuhan!


Sumber : {http://www.pondokrenungan.com/saksi/evangelism.html}

Memenangkan China

Penginjil Muda Memenangkan Cina
 
Anak-anak dan para remaja juga dipakai Allah untuk memberitakan injil. Kesaksian berikut ini adalah salah satu gerakan penginjilan yang sedang dipakai Allah di Cina. Para penginjil muda berjalan kaki dari satu desa ke desa lainnya. Selangkah lebih maju dari para petugas keamanan yang dengan putus asa berusaha menekan pertumbuhan gereja bawah tanah yang terus tumbuh menjamur di Cina.
Detail dari gerakan ini diperoleh ketika seorang penginjil dari organisasi "American Healing", melakukan perjalanan ke Cina untuk melihat keadaan di sana. Ketika sedang mengadakan pertemuan rahasia dengan para pemimpin dari salah satu gerakan gereja bawah tanah terbesar, dia mendengar kesaksian dari dua gadis remaja yang merupakan ciri tipikal dari para penginjil muda di Cina. Dua gadis remaja yang berumur 18 dan 16 tahun ini menceritakan tentang bagaimana mereka meninggalkan rumah dua kali setahun untuk melakukan perjalanan penginjilan sebulan penuh. Dengan dana kurang dari US$25 untuk bekal makanan dan ongkos perjalanan, mereka bergerak dari satu kota ke kota yang lain untuk memberitakan injil sampai ada yang bertobat. Biasanya, para petobat baru mengundang dua penginjil muda tersebut untuk tinggal di rumah mereka. Petobat baru itu juga mengundang teman-teman dan sanak kerabatnya untuk mendengarkan pemberitaan tentang Yesus.
Setelah sebuah gereja berdiri di sebuah kota/desa, maka dua penginjil muda ini akan berpindah ke kota/desa yang lain. Seringkali mereka harus berteduh di bawah pohon atau tidur di alam terbuka jika tidak bisa menemukan tempat berteduh. Dalam sebuah perjalanan yang baru saja mereka lakukan, kaki mereka memar-memar dan mengalami pendarahan akibat melakukan perjalanan selama 40 hari menyusuri pinggiran kota. Namun dalam jangka waktu tersebut mereka telah mendirikan 18 gereja dengan anggota kurang lebih 40 orang setiap gereja.
Dua penginjil muda itu sharing kalau mereka telah melihat banyak sekali tanda ajaib dan mujizat ketika mereka berdoa. Salah seorang dari penginjil itu mengatakan bahwa Allah rindu memberitakan Firman- Nya dan Iman untuk menyatakan apa yang Yesus dapat kerjakan dalam diri mereka. kata salah seorang dari mereka. Dalam perjalanan mereka minggu yang lalu di sebuah kota di tepi pantai, mereka memberitakan Injil pada sebuah pertemuan di tempat terbuka dan hasilnya lebih dari 10.000 orang menerima Kristus. Walaupun lelaki dan perempuan dari semua umur terlibat dalam penginjilan, wanita muda lebih banyak yang dikirim. Hal ini dikarenakan para penduduk lebih jarang mencurigai kedatangan mereka daripada jika ada dua orang pria asing yang masuk ke kota/desa mereka. Meskipun laporan tentang terjadinya tanda-tanda ajaib dan mujizat semakin meningkat, tidak ada satupun dari para pemimpin gereja bawah tanah yang meng-klaim keberhasilan itu sebagai usaha mereka sendiri. Para pemimpin gereja itu menyatakan bahwa mereka semua bersaudara dalam Yesus. Salah seorang dari pemimpin gereja itu mengatakan, "Kami yang disebut pemimpin pun hanya mengecap pendidikan sekolah dasar. Pendidikan kami tidak tinggi; bagaimana kami dapat melakukan pekerjaan sebesar ini? Namun saya percaya semua keberhasilan ini adalah pekerjaan Roh Kudus."


Sumber: NEWSBRIEF -- 2002-03-14

Kamis, 19 April 2012

Cindy Jacobs

Kuasa Doa Syafaat


Cindy Jacobs adalah puteri seorang pendeta gereja Southern Baptist. Ia dibesarkan di Texas dengan penghargaan yang tinggi akan hal-hal kerohanian. Ia pertama kali mendengar panggilan Allah pada tahun 1960 ketika berusia 9 tahun, saat menghadiri camp gereja. Ia naik ke sebuah bukit karang di hutan belakang kapel dan berdoa di sana. Ada hal khusus yang Allah inginkan untuk dilakukan oleh Cindy, demikian pesan Allah baginya. Mimpi-mimpi tentang neraka pun mulai ia alami ketika berusia 12 tahun. Malam demi malam ia terbangun dengan penuh keringat dingin. Ia melihat orang-orang menderita siksaan kekal, dan hal ini mendorongnya memohon pada Allah agar memakai hidupnya untuk memenangkan orang-orang terhilang.

Setelah lulus kuliah, Cindy mengajar musik di sekolah umum. Pada tahun 1973 ia menikah dengan Mike dan hidup sebagai ibu rumah tangga biasa dengan dua anaknya. Di sela kesibukannya Cindy aktif memimpin koor gereja, bermain piano, memimpin ibadah Minggu pagi dan mengajar pemahaman Alkitab di gereja. Walaupun begitu, Cindy selalu merasa bahwa pelayanannya seharusnya menjangkau lebih jauh lagi dari sekedar di rumah dan gereja lokal. Bertahun-tahun telah berlalu, sepertinya Allah telah melupakan perjumpaan mereka di bukit karang di tengah hutan dulu.

Ketika Cindy berusia 30-an tahun, suatu hal aneh tiba-tiba terjadi. Setiap malam pada jam yang sama, Cindy selalu terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Hal itu berlangsung selama 2 minggu, sehingga dia memutuskan bahwa pasti ada alasan mengapa dia bangun pada jam tersebut. Ternyata Allah sedang menunjukkan padanya cara berdoa. Cindy lalu mulai berdoa bagi keluarga dan teman-temannya, disebutkannya nama siapa saja yang terlintas dalam pikirannya saat itu. Di suatu malam ia terdorong untuk berdoa bagi seorang pendeta di gerejanya. Dia membisikkan suatu doa sederhana, "Tuhan, dia membutuhkan kesembuhan, dan dia merasa kesepian serta ketakutan. Hibur dia Bapa, sembuhkan dia, dan beritahu bahwa dia tidak sendirian." Dia lalu menambah permintaannya, "Bapa, saya benar-benar ingin mendapat peneguhan dari Engkau bahwa doa-doa saya ada gunanya." Sebelum ia terbaring kembali untuk tidur, Cindy memperhatikan waktu itu jam 3:10 dini hari.

Pada kebaktian keesokan harinya, pendeta itu menjumpai Cindy. Katanya, "Tidak banyak orang yang tahu hal ini. Saya menderita kanker. Semalam saya terbangun dan merasa kesakitan. Saya merasa kesepian dan berteriak di hadapan Allah. Tuhan tidak adakah seorang yang memperhatikan saya? Pada saat itu Allah berkata pada saya, 'Cindy Jacobs terjaga, dan dia berdoa untukmu.' Waktu itu sekitar jam 3:10," kata pendeta itu. Peneguhan itu cukup bagi Cindy untuk tetap berdoa di tengah malam dan ia makin diteguhkan ketika tahu bahwa pendeta itu telah disembuhkan. Ia berdoa lebih tekun lagi dan ia merasakan doa-doanya selalu mengenai sasaran. Kabar segera tersiar, bahwa jika orang butuh sesuatu, mereka perlu datang ke Cindy Jacobs.

Gereja dan Women's Aglow Chapter mulai memintanya berbicara tentang doa syafaat. Dia menggali Firman Allah untuk menemukan cara bagaimana mengajar orang berdoa. Allah pun meningkatkan pelajarannya dengan mempertemukan Cindy dengan pemimpin-pemimpin doa seperti C. Peter Wagner, Joy Dawson, Dick Eastman dan BJ. Whilhite. Perjumpaannya dengan orang-orang ini membangkitkan semangatnya untuk dipakai Allah lebih dahsyat lagi. Tapi konflik di dalam diri Cindy mulai timbul berkenaan dengan pelayanannya. Cindy merasakan Tuhan memimpinnya untuk pergi ke negara lain, namun banyak orang yang memberitahukannya untuk tetap tinggal di rumah sebagai ibu rumah tangga membesarkan kedua anaknya.

Selama dua tahun ia bergumul tentang hal ini hingga akhirnya Allah membukakan semuanya bagi dirinya dan juga Mike, suaminya. Mereka berdua lalu terjun sepenuhnya ke ladang misi dan di tahun 1985 Cindy bersama Mike mendirikan Generals of Intercession (GI) yang melayani bidang doa syafaat atau doa peperangan rohani. Cindy percaya bahwa gereja tidak efektif memenangkan bangsanya bagi Kristus karena orang Kristen kurang memahami strategi doa gaya militer. Seperti C. Peter Wagner dan orang-orang lain yang sadar akan pentingnya peperangan rohani, Cindy menghimbau umat percaya di seluruh dunia untuk memerangi kuasa kegelapan dengan doa yang terarah. Dia menantang orang Kristen untuk memerangi "roh-roh teritorial".

Bukunya yang diterbitkan pada tahun 1991 berjudul "Possesing the Gates of the Enemy" dianggap sebagai buku manual untuk doa peperangan rohani di mana-mana. Pengalamannya yang luar biasa bersama Allah menjadikan Cindy memiliki banyak kisah peperangan rohani, dan ia suka bagikan kepada teman-temannya untuk menguatkan dan mendorong mereka untuk lebih bersemangat.

Pada tahun 1990 dia berbicara di dua seminar di kota Resistencia, Argentina. Pendeta lokal menunjukkan apa yang mereka rasakan sebagai roh-roh jahat yang menguasai kota itu termasuk San La Muerte, roh kematian yang disembah oleh penduduk setempat. Setelah waktu pertobatan, pemimpin Kristen lokal mengusir roh-roh jahat itu. Menurut penginjil Argentina Edgardo Silvoso, kota yang berpenduduk 400.000 itu sukar sekali dijangkau sampai waktu itu. Tetapi setelah roh-roh jahat itu diusir, keanggotaan gereja meningkat dua kali lipat, 18 jemaat baru didirikan dan walikotanya menerima Kristus.

Di tahun yang sama, Cindy menubuatkan dalam pertemuan doa di kota Argentina, Mar del Plata bahwa meja judi di salah satu kasino terbesar di kota itu akan dilemparkan ke jalan. Dia juga menyatakan bahwa kasino itu akan menjadi tempat ibadah. Suatu pernyataan yang kelihatannya terlalu mengada-ada. Tapi, tepat 51 hari setelah didoakan oleh pendoa syafaat lokal, kedua nubuatan itu terjadi. Api merusak bagian kasino dan pemiliknya secara harafiah melemparkan meja judi ke jalan.

Pada tahun 1991, sekelompok pendoa syafaat di Brasilia mengincar kubu roh jahat 'Karnaval', setelah Cindy memberikan nubuatan bahwa Allah akan memakai arak-arakan "Berbaris Bagi Yesus" untuk menghentikan festival kegelapan itu. Para pendoa syafaat percaya bahwa 'Karnaval' adalah tenaga penggerak di balik pemberontakan yang terjadi di jalan-jalan di Brasilia. Menurut sumber Cindy di Brasilia, paling sedikit lima perayaan 'Karnaval' akhirnya ditutup pada tahun 1993.

Tahun 1993 Cindy memimpin doa pendobrakan di Jepang, dimana masyarakat Kristennya sedikit dan terpecah-pecah. Pemimpin rohani setempat berkata bahwa peristiwa itu penting artinya karena umat percaya baik karismatik maupun bukan bertobat karena terpisah satu sama lain. Beberapa bulan kemudian ketika diadakan KKR secara nasional yang pertama di Jepang, ribuan orang mengaku percaya kepada Kristus. Cindy Jacobs tidak merasa takut dengan peranannya karena ia menguasai strategi peperangan rohani dan dia tahu bahwa ia akan menang. Di samping itu, dia percaya Allah memakai bejana yang lemah untuk menghasilkan hal yang besar bagi kerajaan Allah. Dan semuanya itu meneguhkan jenderal wanita ini untuk terus berperang bagi Kristus. (Charisma)


Cindy Jacobs

Sumber : www.pondokrenungan.com

Teladan Kepala Sekolah

Teladan Kepala Sekolah


Di sebuah sekolah di Jerman abad silam. Setiap hari bila berpapasan dengan para murid, siapapun murid tersebut, sang kepala sekolah akan mengangkat topinya dan memberikan rasa hormat yang dalam.

Melihat kenyataan dan kebiasaan sang kepala sekolah ini, ada orang lalu datang menghampirinya dan bertanya : Anda adalah seorang kepala sekolah. Mengapa anda harus menundukkan kepala dan memberikan rasa hormat kepada murid-murid anda?

Sang kepala sekolah dengan tenang menjawab : Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka di kemudian hari. Namun siapa tahu, mungkin satu dari antara mereka kelak merupakan alat khusus yang dipilih dan dipakai dalam tangan Tuhan.

Beberapa tahun berlalu. Dan memang benar, satu di antara para murid tersebut muncul menjadi alat yang dipakai oleh Tuhan untuk menggalakan pembaharuan dalam gereja. Ia adalah Martin Luther. Walaupun ia kadang dipandang sebagai pembawa perpecahan dalam gereja, namun ia telah muncul sebagai kritik terhadap kehidupan gereja jamannya yang bobrok dan membangkitkan suatu introspeksi diri dalam tubuh gereja sendiri.

--------------------

Pandanglah setiap orang sekitar kita dengan rasa hormat yang tinggi, terutama mereka yang diremehkan dalam masyarakat. Karena respect yang anda berikan pada diri mereka yang hina tersebut mungkin akan menumbuhkan sesuatu yang indah dalam diri mereka.


Sumber : www.pondokrenungan.com

Rajawali

Rajawali


Enam Hal Yang Dapat Dipelajari Dari Rajawali

Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman. Dengan berdasarkan firman Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali ini, baik itu menyangkut keTuhanan maupun kehidupan kekristenan kita. Semoga pengetahuan singkat ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

1 : SEMUA BAYI RAJAWALI HARUS BELAJAR UNTUK TERBANG
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia di dalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya. Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini tebang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memeperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang , tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang. Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi, tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi. Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!...." Tidak ! Tuhan tidak jahat ! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini : setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali. Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah. Apa yang sedang terjadi ? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita ! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami. Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.

2 : RAJAWALI DICIPTAKAN UNTUK TINGGAL DI TEMPAT TINGGI
Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu. Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam 'penjara'dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya). Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.

3 : RAJAWALI TIDAK TERBANG, TAPI MELAYANG
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya. Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu. Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita 'terbang' dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus. Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang 'Kristen Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.

4 : RAJAWALI MEMILIKI WAKTU KHUSUS UNTUK PEMBAHARUAN
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup. Saudaraku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.

5 : RAJAWALI JUGA KADANG-KADANG SAKIT, SEPERTI MANUSIA
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya . Saudaraku, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita jug mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam 'penyakit' ?

6 : SETIAP BURUNG RAJAWALI PASTI MATI
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu....mati. Saudaraku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal.

Jadilah KRISTEN RAJAWALI

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.
* [Mat 21:22]


Sumber : www.pondokrenungan.com

Menabur Benih

Menabur Benih


(Janganlah berusaha menjadi orang yang berhasil, tapi berusahalah menjadi orang yang bernilai. (Einstein?)
--------------

Di sebuah kaki gunung yang gundul dan tandus. Seorang bapak tua memikul sebuah kantung penuh berisi bibit pohon kayu di bahunya, sementara sebuah cangkul berada di bahu yang lain . Sepanjang hari pak tua menggali lobang dan memasukan bibit-bibit pohon tersebut. Begitulah kerja pak tua setiap hari. Ketika malam tiba, ia memetik sayur-sayur yang bertumbuh liar di kaki gunung itu untuk menjadi santapannya di malam nanti.

Suatu hari sejumlah murid sekolah datang berpiknik di kaki gunung tersebut, dan mereka begitu heran melihat pak tua yang seakan melakukan suatu pekerjaan yang amat tak berarti, karena tempat itu nampak tandus dan tak mungkin bibit-bibit itu akan bertumbuh subur.

“Aku hidup di tempat ini dan aku telah menaburkan jutaan benih pohon kayu. Namun hanya 1 persen saja yang tumbuh. Tapi aku tak akan berputus asa. Di hari tuaku, aku ingin terus menaburkan benih di sini.”

Tahun terus beralih. Anak-anak sekolah tersebut telah bertumbuh dewasa. Ketika mereka datang lagi ke kaki gunung tersebut...WAH...!!! Mereka tercengang dan berdecak kagum. Betapa indah pemandangan di sana yang diwarnai pohon-pohon nan hijau serta merdunya nyanyian burung. Bapak tua sudah lama pergi. Namun ia meninggalkan harta karun tak ternilai.


Pengorbanan kita mungkin tak dapat dinikmati hasilnya saat ini. Namun percayalah, bahwa ada saatnya ketika bibit memunculkan tunasnya.


Sumber : www.pondokrenungan.com


 

John Wayne

Kekuatan Sebuah Surat


Anda tentunya mengingat seorang aktor yang bernama John Wayne. Namun mungkin Anda tidak mengetahui apa yang terjadi padanya sebelum ia meninggal. Inilah ceritanya!

Anak perempuan Robert Schuller, Cindy, mengalami kecelakaan sepeda motor dan salah satu kakinya harus diamputasi. John Wayne merupakan penggemar berat Robert Schuller. Ia mendengar Dr. Schuller berkata pada salah satu program yang dibawakannya bahwa anak perempuannya mengalami kecelakan dan kakinya harus diamputasi.

John Wayne menulis surat kepada anak perempuan Dr. Schuller demikian: Halo Cindy, saya turut bersedih atas kecelakaan yang kamu alami. Saya harap kamu baik-baik saja. Salam, John Wayne.

Surat itu dikirimkan kepada Cindy dan ia bermaksud membalasnya. Cindy menulis: Halo Pak Wayne, saya telah menerima surat Anda. Terima kasih Anda telah menulisnya untuk saya. Saya benar-benar menyukai Anda. Saya akan baik-baik saja karena Yesus pasti akan menolong saya. Pak Wayne, apakah Anda mengenal Yesus? Saya harap Anda mengenal Dia, Pak Wayne, karena saya tidak dapat membayangkan Surga akan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran John Wayne di sana. Saya harap jika Anda belum mengenal Yesus, Anda akan memberikan hati Anda untuk Yesus saat ini juga. Sampai jumpa di Surga. Dan Cindy menuliskan namanya pada surat itu. Kemudian ia memasukkannya ke dalam amplop, mengelemnya dan ditulisnya menyilang di depan amplop itu "John Wayne", tepat pada saat itu masuk seorang pengunjung ke dalam kamar untuk menjenguknya.

Pengunjung itu bertanya pada Cindy," Apa yang sedang kamu lakukan?"

Jawab Cindy, "Saya baru saja menulis surat untuk John Wayne, tetapi saya tidak tahu bagaimana menyampaikan surat ini kepadanya."

Lalu pengunjung itu berkata, "Sungguh lucu, malam ini saya akan makan malam dengan John Wayne di Klub Newport di Pantai Newport. Berikan surat itu pada saya dan saya akan menyampaikannya untuk dia."

Cindy memberikan surat itu kepadanya dan dimasukkannya ke dalam kantung jaketnya.

Malam itu ada dua belas orang yang sedang duduk disekitar meja bersiap untuk makan malam. Mereka semua sedang tertawa dan bercanda ria, kemudian pengunjung itu menjangkau kantongnya dan teringat akan surat titipan tersebut. John Wayne sedang duduk diujung meja dan pengunjung itu mengeluarkan surat tersebut sembari berkata, "hei Duke, hari ini saya ke tempat anak gadis Schuller dan dia menulis sebuah surat untuk mu. Dia juga memintaku menyerahkan surat tersebut padamu. Ini silahkan."

Mereka menyerahkan surat tesebut kepada John Wayne dan kemudian bercanda ria dan tertawa kembali. John Wayne segera membukanya. Sesaat seseorang dari mereka memperhatikan John Wayne yang tiba-tiba meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka bertanya ada apa. John Wayne menjawab (dan dapatkah kau mendengar apa yang dia katakan) " Saya akan membacakan surat ini kepada kalian". John Wayne membacanya dan kemudian mulai tersengguk-sengguk. John Wayne melipat surat itu lalu memasukan dalam sakunya, dan dia mengarahkan pandangannya kepada pengunjung pengantar surat sembari berkata "Katakan pada gadis kecil tersebut, saat ini di restoran ini John Wayne memberikan hatinya kepada Yesus Kristus dan aku akan bertemu dengannya di Surga."

Tiga minggu setelah itu John Wayne meninggal. Kita tidak pernah tahu bagaimana kesaksian kita terhadap sesama akan mempengaruhi kehidupan kekal mereka kelak.

Diterjemahkan oleh: Yovi


John Hunter


 Sumber : www.pondokrenungan.com

Bukti Kasih

Kasih Yang Berkorban


Ada seorang ibu mempunyai tiga orang anak. Ketika hujan turun dengan derasnya, sang ibu sambil duduk menulis surat dengan serius.

Datanglah anak pertama dan berkata kepadanya, "Bu, aku mengasihimu!" Mendengar kakaknya berkata demikian, adik kedua tidak mau ketinggalan. Ia datang mendekati ibunya, lalu berkata pula, "Ibu, di antara kami bertiga, akulah yang lebih mengasihi ibu!"

Si bungsu yang memperhatikan dengan serius tindakan kedua kakaknya, segera meninggalkan mainannya, lalu datang kepada ibunya. Si bungsu tidak berkata apa-apa, tetapi ia langsung memeluk ibunya dengan penuh kasih. Setelah itu mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

Setelah selesai menulis, pada saat itu di luar rumah hujan sangat deras disertai guruh dan kilat yang sambar-menyambar, dan sang ibu memanggil anak-anaknya dan menyuruh mereka untuk mengeposkan surat tersebut.

Sang ibu menekankan bahwa surat itu sangat penting dan harus segera dikirim. Anak yang pertama beralasan, "Bu, di luar hujan, aku tidak bisa pergi." Datanglah anak yang kedua dan beralasan, "Bu, aku lagi mengerjakan PR, harus selesai sore ini."

Si bungsu diam-diam mengambil mantel dan berkata sambil tersenyum, "Bu, saya yang akan mengantarkan surat ke kantor pos." Sahut ibunya, "Sabar nak, di luar masih hujan." Si bungsu mengambil surat itu lalu pergi mengantarkannya ke kantor pos, meskipun hari masih hujan.

Seringkali kita berkata kepada orang tua kita, "Bapa, mama, aku mengasihimu." Tetapi itu hanyalah ucapan yang keluar dari mulut, dan bukan dari dasar hati yang terdalam. Dalam kenyataan, ucapan kita cenderung seperti anak yang pertama dan kedua di saat kita menyatakan kasih kepada orang tua dan sesama kita. Sebenarnya kita tidak perlu mengucapkan kata-kata manis untuk mengungkapkan bahwa kita mengasihi orang tua dan sesama kita, melainkan melalui sikap dan tindakan nyata yang benar-benar tulus. Tuhan memberkati!


Sumber : www.pondokrenungan.com

Jawaban TUHAN

jawaban tuhan indah sekali


Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya.

Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru: "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.
"Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata : Itu tidak mungkin.
*Tuhan berkata : Tidak ada hal yang mustahil bagiKu. (Lukas 18:27)*

*Kamu berkata : aku terlalu capai.*
*Tuhan berkata : Aku akan memberikan kelegaan padamu. (Matius 11:28)*

*Kamu berkata : Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.*
*Tuhan berkata : Aku mengasihimu. (Yohanes 3:16 ; Yohanes 13:34)*

Kamu berkata : Aku tidak bisa meneruskan.
*Tuhan berkata : Kasih karuniaKu cukup. (2 Korintus 12:9 ; Mazmur 91 : 15)*

*Kamu berkata : Aku tidak mengerti.*
*Tuhan berkata : Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Amsal 3:5-6)*

Kamu berkata : Aku tidak bisa melakukannya.
*Tuhan berkata : Kamu bisa melakukan semuanya. (Filipi 4:13)*

Kamu berkata : Ini tidak berharga.
*Tuhan berkata : Itu akan berharga. (Roma 8:28)*

Kamu berkata : Aku tidak bisa memaafkanmu.
*Tuhan berkata : Aku memaafkanmu. ( 1Yohanes 1:9 ; Roma 8:1)*

Kamu berkata : Aku tidak bisa mengatasi.
*Tuhan berkata : Aku akan menyediakan kebutuhanmu. (Filipi 4:19)*

Kamu berkata : Aku takut.
*Tuhan berkata : Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan. (II Timotius
1:7)*

Kamu berkata : Aku selalu kuatir dan frustasi.
*Tuhan berkata : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaku. (I Petrus 5:7)*

Kamu berkata : Aku tidak mempunyai iman yang kuat.
*Tuhan berkata : Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya. (Roma
12:3)*

Kamu berkata : Aku tidak pandai.
*Tuhan berkata : Aku memberikan padamu hikmat. (I Korintus 1:30)*

Kamu berkata : Aku merasa sendirian.
*Tuhan berkata : Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Ibrani 13:5)*

Wartakanlah ini pada siapa saja yang membutuhkan, Saya percaya ada saat-saat dimana kita merasa "gubuk" kita terbakar? (John 1:6)



Sumber : www.pondokrenungan.com

Yohanes murid yang paling dikasihi Tuhan Yesus ???

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Yohanes murid yang paling dikasihi Tuhan Yesus ? B...: Inilah kutipan ayat-ayat yang memuat tulisan "murid yang dikasihi Tuhan" : Yohanes 13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dik...

Apa itu Trinitas???

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Apa itu Trinitarinisme? Apakah Trinitarianisme Alk...: Pertanyaan: Apa itu Trinitarinisme? Apakah Trinitarianisme Alkitabiah? Jawaban: Trinitarianisme adalah pengajaran bahwa Allah adalah trit...

Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Mengabarkan Injil................

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Mengabarkan Inj...: Berikut ini adalah beberapa petunjuk praktis tentang pelaksanaan pekabaran Injil, yang didasarkan pada pengalaman D.W. Ellis dalam mengabark...

Mengapa Doaku belum juga dijawab ?

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Mengapa Doaku belum juga dijawab ?: 1. Ada dosa kita yang menghalangi. Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang t...

Kesaksian Robby Sugara

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: KESAKSIAN ROBBY SUGARA:   Robby Sugara (58) sempat menelantarkan keluarganya selama 14 tahun. Ia kembali berkat doa yang tak putus dari anak-anaknya Robert Kaih...

Mother Teresa dari Kairo

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Mama Maggie Groban : Mother Theresa dari Kairo: Mama Maggie Groban, yang pelayanannya di daerah kumuh di  Kairo, sering disebut sebagai "Ibu Teresa" Mesir. Dia baru-baru ini berbicara di P...

Love Never Fails

My Side Blog - The Beloved Son - Only For Christian: Love Never Fails ( Happy Valentine"s day ):   "Love Never Fails", adalah film kesaksian  yang mengisahkan Kisah Cinta Sejati antara Ralph, seorang aktor film Singapura bersama dengan i...

Kebohongan Ibu

Kebohongan Yang Bukan Merupakan Kebohongan

Renungan HarianSeorang ibu dalam hidupnya membuat  kebohongan.
1. Saat makan, jika makanan kurang, Ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar.”
2. Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, makanlah, nak..”
3. Tengah malam saat  dia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata,”Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk..”
4. Saat anak  sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia  berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.”
5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”
Saat menjelang tua, ibu sakit keras,  anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa apa.” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat ibu.
Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Semoga semua anak di dunia ini bisa menghargai setiap kebohongan seorang ibu yang sebenarya bukanlah suatu kebohongan tapi cinta dan pengorbanan kepada anak yang sangat dicintainya….karena beliaulah sosok nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita. I Love You, Mom..............



Sumber : www.ceritakristen.com

Sentuh Hatiku

Bapa Sentuh Hatiku

Dibalik Lirik Lagu Bapa Sentuh Hatiku

 


Mungkin banyak yang dengar lagu sentuh hatiku, yang dinyanyikan oleh Maria Shandy. Akan tetapi dibalik lagu itu ternyata ada sebuah kisah yang luar biasa.
Pencipta lagu ini adalah seorang anak Tuhan, Kisah didalam lagu itu adalah milik teman sekolahnya. Temannya itu diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Ia suka datang dan mendoakan anak
itu sambil sesekali menulis lirik lagu..
waktu pun berlalu…
Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, karena anak itu kan gila. Dipasung pula? kok sekarang bisa lepas? telpon pula?
Akhirnya anak perempuan itu cerita, suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas. Satu hal yang langsung dia ingat, dia mau bunuh ayahnya!
Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata : “Kamu harus memaafkan ayah kamu.”
Tetapi anak itu tidak bisa dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..
Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : “Aku mengasihimu”
Walaupun bergumul akhirnya anak itupun memaafkan ayahnya, mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.
Dari situ lah lagu sentuh hatiku ditulis,
Betapa ku mencintai, segala yang telah terjadi
tak pernah sendiri, selalu menyertai
Betapa kumenyadari, didalam hidupku ini..
kau selalu memberi, rancangan terbaik oleh karena kasih
Bapa sentuh hatiku,
ubah hidupku, menjadi yang baru
Bagai Emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa Ajarku mengerti
sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir
yang tiada pernah berhenti
KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..
Kisah diatas sungguh-sungguh terjadi, semoga bisa menginspirasi kita agar bisa merasakan kasih Tuhan yang luar biasa. God Bless You all


Sumber : www.ceritakristen.com