Kamis, 18 Juli 2013

Hati Perjanjian

Ibadah Raya Pagi, 14 Juli 2013
Words of God by Ps. Stefanus Sujono (Yogyakarta)
Hati Perjanjian
Rut 1:14-20
Di dunia ini banyak yang namanya hubungan. Ada hubungan pertemanan, persaudaraan, orang tua dan anak, dan lain-lain tetapi ada satu jenis hubungan yang memiliki kualitas tertinggi, yaitu Covenant (Perjanjian).

Ini adalah kisah seorang menantu yang memiliki spirit of excellence karena sekalipun dia disuruh pergi meninggalkan Naomi tetapi dia menolak. Ia tetap mendesak untuk ikut dengan serta dengan Naomi. Jelas-jelas Rut tahu kalau dia tidak memiliki masa depan yang cerah kalau dia ikut dengan Naomi karena Naomi sudah tidak memiliki apapun yang bisa diandalkan. Tetapi Rut tidak menghiraukan semua itu. Rut memiliki hati perjanjian walaupun dia adalah seorang wanita Moab.

Rut membuat perjanjian dengan Naomi : …………kemana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan dimana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam : bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku ; dimana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi daripada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain daripada maut!”

Wooowwww luar biasa…….seorang wanita Moab yang tidak mengenal Allah Israel bisa memahami prinsip perjanjian. Bagaimana Rut bisa memahami prinsip tersebut?????
Rut melihat kehidupan keluarga Elimelekh, Naomi, Mahlon dan Kilyon. Dari keluarga inilah Rut mengenal dan memahami prinsip perjanjian.

Allah kita adalah Allah perjanjian, karena itu Alkitab kita disebut dengan Kitab Perjanjian……Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Arti kata Rut adalah friendship (persahabatan).
Orang yang berhati perjanjian adalah orang yang berani melepaskan yang terbaik untuk orang yang mengikat perjanjian dengan dia.
Hati perjanjian selalu member yang terbaik, tidak menuntut dan tidak menghakimi.

Karena memiliki hati perjanjian Rut menjadi berkat bagi :
1.      Rut menjadi berkat bagi Naomi dan semua prempuan di Betlehem.
2.      Rut menjadi berkat bagi pasangannya (Boas).
3.      Rut menjadi berkat bagi keturunannya.
Rut melahirkan Obed….Obed memperanakkan Isai…..Isai memperanakkan Daud.
Dan Daud menjadi nenek moyang Sang Mesias (YESUS KRISTUS).

Luarrrrr biasaaaaaaaa…….dari seorang wanita Moab lahirlah Sang Mesias.
Yesus mau turun ke dunia melalui Rut karena wanita ini adalah wanita yang memiliki hati perjanjian.
Allah begitu menghargai perjanjian karena Dia adalah Allah Perjanjian.
Miliki hati perjanjian dan alami kehidupan yang excellent bersama dengan Tuhan.

GOD BLESS YOU ALL ^_^

By Tety


Senin, 08 Juli 2013

Jaga Hati

IBADAH RAYA SORE, 7 JULI 2013
WORDS OF GOD BY PS. JUDY KOESMANTO

JAGA HATI

Amsal 4 : 23
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Hati adalah sumber kehidupan sekaligus juga sumber kematian kalau kita tidak menjaganya.
Karena itu kita harus selalu jaga hati.
Kalau hati kita beres maka pekerjaan kita beres, pelayanan kita beres, hubungan dengan Tuhan dan sesama juga beres.
Hati menentukan jalan kehidupan kita.

3 alasan mengapa kita harus jaga hati :
1.      Hati adalah pusat kehidupan kita
Target iblis adalah menghancurkan hati kita.
Jaga hati kita karena sedikit “ragi” itu akan menjadi masalah besar untuk hati kita.
Jaga hati memang nggak mudah tetapi kalau Tuhan yang nyuruh, pasti Dia juga akan memampukan kita melakukannya.

2.      Hati adalah kacamata kehidupan
Kejadian 13:9-13
 13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri. " 13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah  Yordan  banyak airnya, seperti taman TUHAN,  seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar.  --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom   dan Gomora. -- 13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah. 13:12 Abram menetap di tanah Kanaan,  tetapi Lot  menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. 13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.  

Lot sebenarnya tahu kalau orang-orang Sodom itu jahat di hadapan Tuhan tetapi ia sengaja mematikan suara hatinya dan lebih memilih pandangan matanya.
Pandangan mata kita hanya akan membawa kita kepada nafsu kedagingan kita.
Hati  adalah tempat Tuhan berbicara. Kalau kita tidak mengindahkan suara hati kita maka kita akan lebih memilih pandangan mata kita ketimbang apa yang suara hati kita katakan.
Lot dengan sengaja mendekat pada orang-orang Sodom yang merupakan lambang dari dosa.
Kejadian 14:11-12
14:11 Segala harta benda  Sodom dan Gomora beserta segala bahan makanan dirampas musuh, lalu mereka pergi. 14:12 Juga Lot,  anak saudara Abram, beserta harta bendanya, dibawa musuh, lalu mereka pergi--sebab Lot itu diam di Sodom.

Di ayat 12 dijelaskan bahwa Lot berkemah di dekat Sodom tetapi di Kejadian 14:12 dijelaskan bahwa Lot sudah tinggal di Sodom.
Sifat dosa adalah memikat, menyeret dan mengikat kita.
Awalnya Lot hanya tinggal di dekat Sodom tetapi lama kelamaan ia tinggal di Sodom.
Sering kita berkata : “ah nyoba dikit nggak papa lah…” Ingat peribahasa ini, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Karena itu jangan coba-coba dan jangan main-main dengan dosa, kalau tidak kita akan membayar harga yang sangat mahal sebagai konsekuensi kebodohan kita.

3.      Hati menentukan hubungan kita dengan Tuhan
Matius 15:8-9
15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 15:9Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.

Tuhan lebih tertarik dengan hati yang diubahkan ketimbang dengan persembahan kita.
Tuhan itu sangat dipengaruhi dengan hati kita.
Dekatlah selalu dengan Tuhan dan hati kita pasti akan diubahkan.

Mintalah bantuan Roh Kudus untuk menjaga hati kita karena sehebat-hebatnya kita pasti nggak akan pernah bisa menjamin hati kita tetap murni dan tulus.
Hanya Roh Kudus yang bisa menjamin hati kita tetap murni dihadapanNya.

GOD BLESS ^_^

By Tety




Sabtu, 06 Juli 2013

Pegang Kuat-kuat

Ibadah Raya Pagi, 30 Juni 2013
Words of God by Pdt. Lydia CSES (Surabaya)

Pegang Kuat-kuat

Yosua 1:1-9
(1) Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian:
2) Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.
(3) Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
(4) Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan menjadi daerahmu.
(5) Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
(6) Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
(7) Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi.
(8) Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
(9) Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Ketika Musa masih hidup, ia bertugas mendengar suara Tuhan dan Yosua bertugas menjadi pelaksana.
Setelah Musa meninggal, saatnya Yosua keluar dari zona nyaman dengan menjadi pendengar dan pelaksana Firman Tuhan.
Ini adalah saat dimana Yosua harus benar-benar mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

Dalam ayat diatas terdapat kalimat “kuatkan dan teguhkanlah hatimu” sebanyak 3 kali, kalau di dalam Alkitab terdapat kalimat yang diulang-ulang berarti kalimat tersebut harus mendapat perhatian lebih dari kita karena kalimat tersebut pasti sangat penting.

Dari kalimat kuatkan dan teguhkanlah hatimuterdapat 3 hal penting yang harus kita pegang kuat-kuat, yaitu :
1.      Pegang kuat-kuat janji Tuhan (ayat 6)
Kita sedang hidup di jaman dimana setiap janji-janji manusia sangat sulit untuk ditepati dan kita sering menganggap bahwa Tuhan juga seperti manusia yang sering ingkar janji.
Tuhan bukanlah Allah yang berdusta.
Tetaplah pegang janji Tuhan kuat-kuat dalam hidup kita.
Sekalipun sepertinya terlambat, jangan ragu……tetaplah pegang janjiNya.
Segala sesuatu pasti indah pada waktunya.

2.      Pegang kuat-kuat cara dan jalanNya Tuhan (ayat 7)
Tuhan menyuruh Yosua untuk memegang kuat-kuat dan sungguh-sungguh karena Tuhan nggak mau Yosua menyimpang dari cara dan jalanNya Tuhan.
Perintah ini bukan hanya untuk Yosua saja tetapi untuk kita juga.
Karena itu pegang kuat-kuat cara dan jalanNya.
Apapun yang terjadi jangan curang dan jangan pakai cara dunia untuk mnyelesaikan masalah kita.
Pakai cara Tuhan untuk segala hal dalam hidup kita.

3.      Pegang kuat-kuat penyertaan Tuhan (ayat 9)
Penyertaan Tuhan adalah Hadirat Tuhan/ the Presence of God.
Hadirat Tuhan harus dihadirkan dalam hidup kita.
Pujian dan penyembahan dari hati kita sanggup membuat HadiratNya nyata dalam hidup kita.
Jadi jangan pernah malas untuk menaikkan pujian dan penyembahan setiap hari bagi Tuhan.
Bangun atmosfer pujian dan penyembahan yang kuat dalam hidup kita.

So…pegang kuat-kuat janji Tuhan, pegang kuat-kuat cara & jalanNya Tuhan serta pegang kuat-kuat penyertaan Tuhan dalam hidup kita.
Kejar Tuhan dan jangan pasif.
Ini sudah jaman akhir dari akhir jaman, jangan main-main……keputusan kita hari ini menentukan kehidupan kekal kita berakhir di Neraka atau di Sorga.
Ingini YESUS…..Senangkan YESUS……Rindukan YESUS


GOD BLESS….By Tety ^_^

Senin, 24 Juni 2013

Kasih Karunia


Ibadah Raya Pagi GMS Balikpapan, 23 Juni 2013
Words of God by Ps. Peter Kaonang

Kasih Karunia

Lukas 13:6-9
(6) Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. (7) Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! (8) Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, (9) mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Kisah di atas sungguh aneh karena Pemilik kebun anggur membiarkan pohon ara tumbuh di kebunnya. Buah anggur bisa dijual dengan harga yang mahal sedangkan buah ara merupakan buah pasaran yang tidak mempunyai nilai yang tinggi.
Pemilik kebun anggur ini mengijinkan sesuatu yang tidak berharga tumbuh di kebun anggurnya yang berharga.
Seperti inilah HATI BAPA yang sesungguhnya. Kita yang tidak berharga diambil dan diselamatkan oleh Anugerahnya.
Pemilik kebun anggur itu masih memberikan waktu dan kesempatan agar pohon ara ini bisa berbuah.
Ini adalah kasih karunia yang diberikan oleh Pemilik kebun anggur kepada pohon ara ini.
Ini adalah gambaran bahwa Tuhan masih memberikan kita kesempatan untuk menebus semua waktu yang telah kita sia-siakan sehingga kita bisa berbuah.
Mari kita tebus semua itu, mari kita lakukan sesuatu yang menyenangkan Hati Tuhan dan mari kita hasilkan karya terbaik unruk Tuhan.

Kasih karunia itu tidak perlu dicari tetapi kasih karunia itulah yang mencari kita.
Contoh kasih karunia ialah kisah Raja Daud yang menunjukkan kasihnya kepada Mefiboset (anak dari Yonatan sahabat terbaik Daud).
2 Samuel 9:1-13

Berkatalah Daud: "Masih adakah orang yang tinggal dari keluarga Saul? Maka aku akan menunjukkan kasihku kepadanya oleh karena Yonatan."
Adapun keluarga Saul mempunyai seorang hamba, yang bernama Ziba. Ia dipanggil menghadap Daud, lalu raja bertanya kepadanya: "Engkaukah Ziba?" Jawabnya: "Hamba tuanku."
Kemudian berkatalah raja: "Tidak adakah lagi orang yang tinggal dari keluarga Saul? Aku hendak menunjukkan kepadanya kasih yang dari Allah." Lalu berkatalah Ziba kepada raja: "Masih ada seorang anak laki-laki Yonatan, yang cacat kakinya."
Tanya raja kepadanya: "Di manakah ia?" Jawab Ziba kepada raja: "Dia ada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar."
Sesudah itu raja Daud menyuruh mengambil dia dari rumah Makhir bin Amiel, dari Lodebar.
Dan Mefiboset bin Yonatan bin Saul masuk menghadap Daud, ia sujud dan menyembah. Kata Daud: "Mefiboset!" Jawabnya: "Inilah hamba tuanku."
Kemudian berkatalah Daud kepadanya: "Janganlah takut, sebab aku pasti akan menunjukkan kasihku kepadamu oleh karena Yonatan, ayahmu; aku akan mengembalikan kepadamu segala ladang Saul, nenekmu, dan engkau akan tetap makan sehidangan dengan aku."
Lalu sujudlah Mefiboset dan berkata: "Apakah hambamu ini, sehingga engkau menghiraukan anjing mati seperti aku?"
Lalu raja memanggil Ziba, hamba Saul itu, dan berkata kepadanya: "Segala sesuatu yang adalah milik Saul dan milik seluruh keluarganya kuberikan kepada cucu tuanmu itu.
Engkau harus mengerjakan tanah baginya, engkau, anak-anakmu dan hamba-hambamu, dan harus membawa masuk tuaiannya, supaya cucu tuanmu itu ada makanannya. Mefiboset, cucu tuanmu itu, akan tetap makan sehidangan dengan aku." Ziba mempunyai lima belas orang anak laki-laki dan dua puluh orang hamba.
Berkatalah Ziba kepada raja: "Hambamu ini akan melakukan tepat seperti yang diperintahkan tuanku raja kepadanya." Dan Mefiboset makan sehidangan dengan Daud sebagai salah seorang anak raja.
Mefiboset mempunyai seorang anak laki-laki yang kecil, yang bernama Mikha. Semua orang yang diam di rumah Ziba adalah hamba-hamba Mefiboset.
Demikianlah Mefiboset diam di Yerusalem, sebab ia tetap makan sehidangan dengan raja. Adapun kedua kakinya timpang.

Sebenarnya Mefiboset sangat tidak layak utuk menerima kasih karunia dari Raja Daud karena ia adalah keturunan dari Raja Saul yang telah dikalahkan oleh Raja Daud.
Hukum perang waktu itu seluruh keturunan Raja yang telah dikalahkan harus ditumpas sampai habis agar tidak menimbulkan pemberontakan dikemudian hari.
Tetapi Raja Daud tidak melakukannya karena ia ingat akan perjanjiannya dengan Yonatan sahabatnya untuk selalu memperhatikan keturunannya.
Apa yang dilakukan Daud ini adalah gambaran dari apa yang dilakukan oleh Bapa dalam kehidupan kita.
Kita yang tidak layak telah dilayakkan dengan darah Anak Domba, yaitu Yesus Kristus.
Kalau kita telah menerima kasih karunia Tuhan, maka jangan sia-siakan kasih karunia tersebut. Kita harus menghargai setiap waktu yang telah Tuhan anugerahkan dalam hidup kita karena kita tahu kapan kita akan dipanggil oleh Tuhan.

Pergunakan waktu yang ada untuk menghasilkan karya terbaik bagi TUHAN YESUS ^_^
GOD BLESS

By Tety



Ringkasan Kotbah "BAPA"

Ringkasan Kotbah GMS “Mercy” Balikpapan, 16 Juni 2013
Words of God by Ps. Fuji Harsono, ST

BAPA

Hari ini tanggal 16 Juni bertepatan dengan perayaan Father’s Day (Hari Ayah).
Karena itu Pastor Fuji menyampaikan Firman tentang Bapa/ Ayah/ Bapak ^_^

Yohanes 14:8-11
14:8 Kata Filipus  kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." 14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 14:10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 14:11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. 

Ada banyak orang yang sudah lama Kristen tetapi belum mengenal figur Bapa.
Yesus dan Bapa adalah Satu. Sebutan Bapa itu begitu eksklusif. Tidak kebetulan kalau ada sebutan bapa jasmani dan Bapa Sorgawi. Ini semua lahir dari ide Bapa Sorgawi.
Ada bapa jasmani supaya kita bisa dengan mudah mengenal Bapa Sorgawi lewat figur mereka.
Ketika hubungan kita dengan bapa jasmani rusak maka hal ini akan mempengaruhi cara pandang kita terhadap Bapa Sorgawi. Kita akan berpikir bahwa Bapa Sorgawi itu sama jahatnya dengan bapa jasmani kita. Inilah area yang sengaja dirusak oleh iblis supaya hubungan kita dengan Bapa juga rusak.

Ada kisah nyata tentang seorang anak yang sangat mempercayai ayahnya.
Seorang laki-laki (Nick Wallenda) memiliki kemampuan untuk bolak-balik air terjun Niagara dengan meniti seutas tali. Kemampuannya ini sudah sering tercatat di Guinness World Records (Rekor Dunia). Suatu ketika ia meminta sukarelawan yang mau digendong untuk menyeberangi air terjun Niagara tetapi tidak ada seorangpun yang mau padahal banyak penonton yang percaya ketika ditanya apakah Nick Wallenda sanggup menyeberangi air terjun tersebut. Tetapi pada kenyataannya tidak seorangpun yang mau mempercayakan dirinya untuk digendong menyeberangi air terjun. Hingga muncullah seorang anak kecil yang mau digendong menyeberang air terjun tersebut. Banyak penonton yang kuatir tentang anak kecil tersebut. Banyak juga yang bertanya-tanya mengapa orang tua anak kecil tersebut mengijinkan anaknya melakukan adegan berbahaya.
Singkat cerita mereka berhasil menyeberang dan membuat banyak orang bertepuk tangan dan berdecak kagum.
Setelah itu banyak yang mewawancarai anak kecil tersebut mengapa ia mau digendong oleh Nick Wallenda. Dengan polos ia menjawab, “karena ia adalah ayah saya.”
Woowwww…luaarrrrrr biasaaaaaa…anak tersebut sungguh-sungguh mau mempercayakan dirinya kepada ayahnya.
Seharusnya seperti inilah sikap hati kita kepada Bapa di Sorga.
Jangan cuma bilang percaya tetapi pada kenyataannya tidak mau mempercayakan hidupnya kepada Bapa di Sorga.
Jadilah seorang anak yang sepakat antara mulut dan tindakan kita untuk benar-benar percaya dan mempercayakan hidup kita kepada Bapa di Sorga.

Matius 3:16-17
(16) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, (17) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Yesus menjadi model bagaimana menjadi seorang anak bagi Bapa di Sorga.
4 hal yang dapat kita pelajari dari ayat di atas :
1.      Identitas
Identitas Yesus sangat jelas, yaitu Anak.
Seorang ibu memberikan kasih sayang kepada anaknya tetapi seorang ayahlah yang sanggup memberikan identitas kepada anaknya.
Ketika sebuah keluarga kehilangan figur seorang ayah maka sang anak akan mengalami krisis identitas.
Di dalam Bapa Sorgawi kita mendapatkan identitas yang jelas sebagai seorang anak.
Hanya Bapa Sorgawi yang sanggup memulihkan hati kita yang mungkin telah hancur karena hubungan dengan ayah kita yang telah rusak.
Kita berharga di mata Bapa bukan karena perbuatan kita tetapi kita berharga karena kita adalah anak.

2.      Keintiman
Kalimat “kepadaNyalah Aku berkenan” bukan hanya ditunjukkan kepada Tuhan Yesus tetapi juga untuk kita. Hal ini menunjukkan bahwa Bapa tidak menolak kita.
Bapa memberikan keintiman kepada kita masing-masing.

3.      Disiplin
Bapa tidak hanya menunjukkan kelembutan tetapi juga ketegasan dalam hal kedisiplinan untuk membentuk karakter kita.

4.      Kasih yang tidak bersyarat
Di dalam Bapa Sorgawi kita temukan KASIH MUTLAK yang tidak bersyarat.


GOD BLESS YOU ALL ^_^